SCROLLING TANPA HENTI: MEDSOS DAPAT BERBAHAYA BAGI KESEHATAN MENTAL DAN FISIK GEN Z!!!
Penulis : Jernilan Hati Harahap
Di era digital yang
semakin berkembang ini, media sosial menjadi salah satu elemen yang sangat
penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia. Platform-platform seperti Instagram,
YouTube, Tiktok, dan Facebook telah mengubah cara kita berinteraksi, berbagi
bahkan bagaimana cara kita memandang diri sendiri dan dunia luar. Tetapi
dibalik semua kemudahan yang telah diberikan, media sosial juga dapat menimbulkan
dampak yang sangat berbahaya bagi penggunanya. Saat ini masyarakat yang
menggunakan media sosial sangatlah banyak, terdapat 75% penggunaan internet di
Indonesia menggunakan media sosial.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Generasi z atau generasi yang merupakan kelompok yang lahir antara tahun 1995 sampai 2010, merasakan dampak yang paling besar daripada generasi lainnya. Mereka adalah generasi yang tumbuh besar di era digital, yang menjadikan media sosial sebagai ruang ekspresi diri, hiburan, dan sumber informasi. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), generasi z atau gen z yang menggunakan media sosial sebesar 51,9%.
Generasi z tumbuh dengan
kemajuan teknologi yang pesat. Mereka dikenal sebagai generasi yang adaptif,
fleksibel, praktis, dan sangat mahir dalam teknologi. Tetapi, tak jarang mereka
menghadapi tantangan dan masalah serius dalam hal kesehatan fisik maupun
mental.
Menurut World Happiness Report 2024, generasi z memiliki tingkat kebahagiaan yang rendah dibandingkan dengan generasi sebelumnya dan lebih rentan terhadap gangguan kesehatan mental. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut adalah penggunaan media sosial yang tidak tepat. Berikut adalah dampak penggunaan media sosial bagi kesehatan fisik dan mental generasi z.
1. Perbandingan sosial
Gen z sering membandingkan diri mereka sendiri dengan pencapaian orang lain yang dipamerkan di media sosial. Hal ini dapat menimbulkan rasa iri dengki, rasa tidak percaya diri dan merasa dirinya tidak seberuntung orang lain serta menimbulkan tekanan untuk memenuhi standar yang tidak realistis.
2. Cyberbullying
Tidak jarang juga media sosial digunakan sebagai ajang bullying dan komentar negatif antara penggunanya. Cyberbullying dan komentar negatif dapat memperburuk kesehatan mental seseorang. Studi oleh Divisi Psikiatri Anak dan Remaja, UI 2021 menemukan bahwa 95,4% remaja usia 16-24 tahun pernah mengalami gejala kecemasan, dan 88% dari mereka pernah mengalami gejala depresi.
3. Gangguan Pola Tidur
Paparan sinar biru dari layar gadget setiap hari dapat memicu efek silau dan ketegangan pada mata, yang dapat membuat seseorang sulit untuk tidur dan dapat memicu insomnia yang membuat pola tidur menjadi tidak teratur.
4. Isolasi Sosial dan Individualis
Meskipun gen z hidup di era yang serba mudah, gen z juga sangat mudah mengalami isolasi sosial dan Individualis, karena mereka lebih mementingkan bermain gadget mereka dan tidak peduli lagi dengan sekitarnya. Hal ini juga dapat memicu gen z mengalami kesepian dan depresi.
5. Gangguan mata dan kesehatan tubuh
Gen z merupakan pengguna media sosial yang besar, tidak jarang banyak generasi z yang memakai kacamata Karena terdapat gangguan pada mata yang disebabkan penggunaan gadget yang berlebihan. Tidak jarang juga gen z mengalami gangguan kesehatan tubuh yang disebabkan begadang dan kurang tidur karena bermain gadget dan scrolling media sosial tanpa mengingat waktu penggunaannya.
6.Hidup tidak produktif dan Bermalas malasan
Penggunaan media sosial
yang cukup lama dan berjam-jam oleh gen z dapat membuat hidup tidak produktif
yang hanya membuat waktunya terbuang sia-sia. Scrolling media sosial dapat
membuat penggunanya lupa waktu yang membuat diri tidak bisa melakukan aktivitas
karena asik bermain gadget sambil scrolling media sosial. Saat ini banyak yang mencap bahwa gen z dikenal sebagai generasi yang malas, kerena
mereka suka menghabiskan waktu hanya dengan scrolling media sosial saja.
BAGAIMANA MENGGUNAAN
MEDSOS YANG LEBIH BAIK BAGI GEN Z?
Tidak semua gen z menggunakan
media sosial tanpa henti, tetapi kebanyakan gen z menghabiskan waktunya dengan
bermain gadget dan scrolling media sosial. Untuk itu agar penggunaan media
sosial gen z lebih baik dan produktif diperlukan kesadaran bahwa penggunaan
media sosial harus digunakan secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan agar tidak
terjadi hal-hal negatif pada generasi z. Selain kesadaran, gen z juga harus membuat jadwal atau batas
penggunaan media sosial agar tidak menghabiskan waktu berjam-jam dengan scrolling
media sosial saja yang dapat merugikan diri sendiri.
Memberikan batasan
terhadap mengomentari hal-hal yang di-posting orang lain di media sosial juga perlu agar
terhindar dari kata-kata atau komentar yang dapat merugikan diri sendiri dan
orang lain. Gunakan bahasa yang baik dan sopan apabila ingin berkomentar di
media sosial. Selain itu upload hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan fakta
agar tidak terjadi masif informasi. Dan gunakan media sosial sebijak mungkin agar
tidak terjadi hal-hal yang berdampak negatif terhadap diri sendiri dan orang lain.
Semoga artikel di atas bermanfaat buat pembaca dan jika ada kata-kata yang kurang mohon dikoreksi agar kami dapat perbaiki ke depan. Terimakasih
Leave a Comment